Anak Baru Gede
Kenalkan namaku Fernando, teman teman biasa memanggilku dengan Nando. Aku saat ini sudah berumur 24 tahun dan sudah menikah dengan pacar dari saat SMA dulu, Nadia namanya, sedikit gambaran, aku pria dengan tinggi 170cm dan berat 70kg, sedangkan Nadia wanita dengan tinggi 165cm dan berat 55kg.
Kisan ini di mulai saat kami masih SMA, saat itu aku masih belum berkenalan dengan Nadia. Aku yang di kenal dengan f*ckboy di sekolahku ini tentu banyak di gandrungi oleh wanita, terkecuali oleh Nadia. Dari semua wanita di sekolahku yang tidak bisa kudekati hanyalah Nadia.
Semasa sekolah dulu aku sering sekali menggangu Nadia, mulai dari mencuri barangnya, dan mengebalikannya ketika pulang sekolah dan masih banyak lagi, singkat cerita sekolah kami mengadakan LDKS kalah itu, di mana kami yang berada di kelas 2 SMA menjadi bahan bullyan oleh kakak kelas kami.
Aku yang sejatinya tidak memiliki musuh di sekolah karena cukup dekat dengan kakak kelas dan juga adik kelas kini mengalami pembullyan dari teman ku sendiri. Ya aku tau ini semua hanya bentuk hiburan semata, jadi aku tidak mengambil hati dan malah menikmatinya.
Singkat kata LDKS siang itu selesai, hanya tertinggal 1 cara lagi yang belum selesai, yaitu JERIT MALAM, kalau kalian yang tidak tau apa itu JERIT MALAM, maka ini sedikit penjelasan, JERIT MALAM itu adalah semua permainan juga, di mana kami harus berjalan berkelompok untuk melewati post post yang sudah di tentukan, dengan catatan sudah menyelesaikan tugas dari penjaga post.
Setelah kompok lain selesai, kini gilaran kelompok ku yang beraksi, aku yang di kelompokan bersamaan dengan Nadia harus melewati tugas dari post pertama bersama, Dari post pertama hingga post ke 2 aku tetap menjadi sasaran pembullyan dari kakak kelasku. hingga yang terparah adalah di post ke3.
Teman sekaligus sahabatkan yaitu Mikael yang bertugas sebagai penjaga post menyurush aku dan Nadia untuk berpelukan agar bisa melewati post ini. Memang tidak ada yang susah dari post ini untukku, namun untuk Nadia ini sebuah tantangan yang seharusnya tidak ada malam itu.
Nadian dengan berat hati harus memluk ku untuk waktu yang sudah di tentukan, ya singkat cerita semua berjalan dengan lancar tanpa da masalah sedikipun. Waktu luangpun datang, aku dan teman temanku memtuskan untuk duduk di depan api unggun yang sudah kami siapkan sebelumnya,sambil duduk kami semua sambil bercerita ada juga yang mencela satu sama lain hanya untuk hiburan.
Tak terkecualil aku, namun aku melihat sesuatu yang janggal, yaitu aku melihat Nadia yang belum istirahat, padahal besok masih harus melakukan rutinitas seperti ini lagi. Ku hampiri Nadia dan bertaka "Oi, kok belum tidur ?". "Ga bisa tidur nih" jawab Nadia singkat. "Oh yaudah sini aja ngumpul sama yang lain" ajakku, Nadia pun akhirnya ikut bekumpul di acara api unggun.
"Nad, sorry ya, tadi kyaknya udah berlebihan, walaupun ini buat lucu lucuan doang" kata Mikael memecah kesunyian "Iya ga apa, lagian gw paham juga itu cuma bercandaan" jawab Nadia dengan santai. Kamipun lanjut bercerita panjang lebar kalah itu, hingga akhirnya memutuskan untuk selesai dan beristirahat.
Karena aku dan Nadia bersal dari kelas yang sama, aku dan Nadia kembali ke tenda yang sama. jadi kami jalan ber2 kembali ke tenda. "Lu duluan aja deh, gw masih ga bisa tidur" kataku kepada Nadia. "Ohh sama, yaudah jalan jalan aja bentar yuk" ajak Nadia. Akhirnya pun kami jalan jalan.
Jalan yang masih sepi yang hanya di lalui kami ber2 membuat ku berfikir ini adalah sebuah kesempatan untuk mendekati Nadia. Aku mulai ngajak Nadia ngobrol lagi, bahas ini itu sampai aku lupa apa aja yang anda bahas sama dia.
Hingga kesempatanpun datang, Nadia yang mulai berasa nyaman, mulai mendekatkan diri kepadaku, Dengan sigap akupun mulai berusaha untuk menggandeng tannya, tanpa di duga Nadia menyadari niatku, dan malah langsung menggandeng balik tanganku malam ini.
Merasa sudah cukup lelah berjalan jalan kami putuskan untuk kembali ke tenda kami, kami berjalan dengan tetap bergandengan tangan, yah namanya juga f*ckboy curi curi kesempatan dengan mencium tangannya Nadia, Nadia yang kaget tidak berkata apa apa, sementara aku yang sudah biasa, ya biasa saja.
Hingga hari terakhir LDKS kami tetap berhubungan dengan baik, bahkan saat sudah kembali ke sekolah seperti biasa tetap berhubungan dengan baik. Hari hari berlalu hubungan aku dengan Nadia juga jauh lebih baik dari sebelumnya.
Aku mulai antar jemput Nadian baik ke sekolah ataupun ke tempat lainnya, sudah kenal juga dengan oran tua Nadia, dan Nadia juga sudah kenal dengan orang tuaku. Hubungan kami semakin baik tiap harinya, hingga suatu hari aku memutuskan untuuk bertamu ke rumah Nadia.
Aku ingat malam itu adalah hari libur, jadi aku punya rencana untuk bertamu dan kembali untuk bergadang di warnet. Sesampainya di rumah Nadia, dia langsung membukakan pintu rumahnya dan mempersilahkan aku masuk.
Setelah ngobrol panjang lebar baru aku sadar, orang tua Nadia sedang tidak di rumah, begitu aku tanya katanya orang tuanya sedang ada acara undangan pernikahan, jadi hanya Nadia sendiri di rumah. Kami yang memang sudah dekat bagaikan sepasang kekasih ini masih belum memiliki status apapun dengan kata lain kami hanya menjalani apa yang kami rasa nyaman saja.
Layaknya wanita pada umumnya, Nadia sedikit manja kepadaku malam itu, mulai dari memluk tanganku, mencium tanganku, aku yang notabennya adalah cowo yang kurang baik, tentu tidak menyia nyiakan kesempatan dalam kesempitan, rumah yang hanya kami berdua isinya menjadi saksi cerita kami.
Merasa Nadia banyak memberikan kode, tentu tidak aku sia siapakan, aku mulai mencium tangannya, berlanjut ke kepalanya, hingga ke kening dan pipinya, Nadia yang tidak memberikan penolakan malah melakukan hal yang sama kepadaku.
Jadi aku berinisiatif untuk mencium bibirnya, tanpa di duga Nadia tidak memberikan reaksi apa apa, seperti orang kaget yang hanya diam saja tanpa komentar dan lain lain, karena sudah terlanjur ku hajar saja sekalian, ku mainlan lidahku di bagian luar bibirnya.
Nadia masih tidak bereaksi apa apa, setelah beberapa saat Nadia baru mulai membuka bibirnya yang lembut itu dan mulai memainkan lidahnya, ciuman kami berlangsung lama permainan lidah tak henti hentinya di lakukan, saling jilat menjilat terjadi sekitar 10 menit.
Merasa sudah tanggung dengan ciuman, aku memberanikan diri untuk mulai menggunakan tanganku, perlahan tapi pasti aku tetap berusaha menjaga agar fokus Nadia tetap pada ciuman kami, ku taruh tanganku di bagian belakang lerher Nadia.
Bak film romantis, ku mulai turunkan sedikit demi sedikit tanganku, hingga akhirnya ada di pinggang Nadia, Nadia yang masih tidak memberikan reaksi apapun tampaknya tau apa yang aku mau. dia menyingkirkan tangannya sedikit, dan memberikan cela untuk tenganku masuk dan meraih payudaranya.
Dari luar bajunya sungguh terasa payudara perempuan yang baru beranjak dewasa, dengan masih kencang kencangnya, ku raba dan ku remas dari luar bajunya, terasa sekali Nadia hanya mengenakan BH tipis untuk tidur.
Merasa kurang puas, ku baringkan Nadia di sofa dengan posisi masih berciuman, Nadia tidak melawan sama sekali, malah terkesan menikmatinya, tangan kananku tetap pada posisi meremas payudaranya. merasa masih kurang, ku berusaha untuk memasukan tanganku ke balik bajunya.
Dan dengan pengertian dari Nadia, dia membiarkan saja tangaku masuk dan meremas remas payudaranya yang mungkin berukuran 36B. ciuman kami berhenti ketika aku memtuskan untuk berhenti dan mengubah posisi. di mana kali ini Nadia duduk di pangkuanku dengan posisi menghadapku.
Setelah posisi di atur, kembali aku mencumbui Nadia, tak lupa tangan kanan masih di payudara, dan tangan kiri menyentuh celana pendek yang dia kenakan. ku remas bersamaan dengan kenyotan dari mulutku. terderngar desahan kecil dari mulut Nadia.
Dengan sigap ku perkuat permainanku dengan lebih banyak meremas pantat dan dadanya. ku baringkan lagi Nadia di sofa, ku angkat sedikit demi sedikit bajunya, hingga nadia kini hanya mengenakan BH saja untuk menutupi payudaranya.
Kegera ku lahap kedua payudaranya yang kencang nan bulat itu, ku kulum putingnya yang sudah mengacung kencang, hingga desahan tak terhindarkan, dengan posisi seperti ini, tanganku merasa nganggur dan mulai bermain di kaki dan paha Nadia.
Nadia yang masih merasa keenakan tidak menghiraukan tangaku, dan dengan mudah ku sentuh sedikit demi sedikit vaginanya, dari luar celananya dapat aku rasakan, Nadia mulai basah dengan permainanku ini.
Merasa sudah cukup menservice kini aku meminta Nadia menserviceku, ku arahkan tangannya ke selangkanan celanaku, ku gerakan tangannya naik dan turun untuk meng elus elus penisku yang sudah berdiri tegang. Peralahan tapi pasti nadia sudah mulai terbiasa dengan hal itu.
Ku lanjutkan tangaku untuk mengelus elus vaginanya. semakin basah celana Nadia aku yang frustasi karena hanya dari luar, memutuskan untuk memasukan tanganku ke dalam celana Nadia. tanpa halangan yang berati tangaku berhasil masuk.
Yang membuat ku terkejut adalah, tidak ada bulu di sekitar kemaluannya, dan tidak ada celana dalam yang di gunakan nadia. jadi selama ini caginanya hanya pure tertutup oleh 1 lapis kain yaitu celana pendeknya, pantas saja tanganku merasa bahas ketika bermain dari luar tadi.
Ku elus vaginanya, Nadia mulai tidak memperhatikan tangannya yang di selangkanganku, dan malah fokus untuk menahan desahan. ku arahkan lagi tangannya ke selangkanganku, ku turnkan sedikit demi sedikit celanaku, hingga batang penisku keluar dari kandangnya.
Nadia tidak merasa geli, malah dia tetap fokus untuk meng elus elus penisku, ku hentikan permainan di vaginanya, dan mulai memegang kepalanya dan mengarahkannya ke penisku. kepala penisku mulai menyentuh bibirnya yang lembut dan dengan seddikit paksaan nadia membuka mulutnya.
Ku masukan penisku ke mulutnya dan mulai bergerak maju mundur. sungguh terasa nikmat penisku bagaikan di pijit pijit manja oleh mulutnya. Nadia pun sudah muali paham dengan permainannya, jadi sekarang aku hanya berdiri diam dan dia yang menggerakan kepalanya maju mundur.
Setelah beberapa saat di kulum, ku kembali lagi bermain di vagina Nadia, namun kali ini ku berusaha membuka celananya yang sudah basah, dan ini tidak membutuhkan waktu lama, karena Nadia dengan pasrah membiarkan aku melakukannya.
Nadia sudah telanjang, penis sudah tengan, ku ubah posisiku, dari berada di depannya, kini berada di antara selangkangan Nadia, ku tindih badang Nadia yang sudah telanjang bulat, ku cumbui dia dari mulit, leher, ada, hingga perutnya, Nadia hanya mendesah desah kecil.
Merasa sudah siap, ku arahkan penisku ke vagina Nadia, perlahan tapi pasti kepa penisku mulai menyentuh luabgn vaginanya, tiba tiba saja, Nadia seperti menahanku, namun dengan pelan ku dorong lagi perlahan, dan tess cairan hangan mengalir ke penisku, ternyata Nadia masih perasa kala itu, dan aku yang mengambil perawannya.
Rasa bersalah dan enak bercampur dan menggelapkan mataku, tetap ku lanjutkan memasukan penisku ke vagina Nadia, vagina yang begitu sempit untuk ukuran penisku yang 15cm dan diameter 3cm ini untuk masuk.
Namun dengan sedikit demi sedikit, penisku masuk semua ke vagina Nadia, mulai ku genjot perlahan maju mundur, Nadia hanya menahan desahannya, ku putuskan untuk menyetubuhinnya sembari mencium bibirnya.
Perlaham tapi pasti vagina nadia semakin basah dan memudahkan penisku untuk bergerak bebas di dalamnya, tangaku yang menganggur tidak bisa diam, meremas dan memliin puting Nadia adalah hal utama yang di lakukannya.
Hinga tak teraasa aku sudah sampai di ujung pertahananku. Merasa sudah ingin orgasme, aku keluarkan penisku dari vagina Nadia, dan mengocoknya sebentar, ku minta Nadia untuk membuka mulutnya, dan nadia menurutinya, hingga crot, ku tembakan spermaku ke mulut nadia.
Permainan kami akhiri dengan berpeluka dan merapikan diri, selesai rami, kami kembali duduk bersampingan, dan aku meminta maaf kepada Nadia "Maaf ya". Nadia hanya diam saja, dan tak lama kemudian "Jadi kita bagaimana ?" tanya Nadia tiba tiba.
Aku yang paham dengan maksud Nadia langsung mengatakan dengan lantang sebagai lelaki "Ya kita sekarang sudah resmi pacaran, bukan sekedar dekat seperti sebelumnya". "Nadia hanya tersenyum kepadaku, Tak lama kemudian orang tua Nadia kembali pulang ke rumah.
Aaku menyapa mereka, dan berbincang sejenak dengan kedua orang tua Nadia yang baru saja pulang, "Misi om dan tante, sekarang aku sudah resmi jadi pacarnya Nadia, sekiranya om dan tante ga setuju, om dan tante bisa bilang sekarang, biar kedepannya ga ada yang ganjel" jelasku kepada orangt ua Nadia.
"Ya om si ga masalah, selama kaminya baik dan bertanggung jawab ke Nadia, dan Nadinya mau, sok silahkan saja, dari pada dia ngumpet ngumpet juga di belakang om" kata ayan Nadia, "Iya bener kata om, selama kalian berdua merasa cocok, silahkan saja, om dan tante ga bisa melarang".
Setelah mendengar jawab itu, akupun senang dan mengucapkan terimakasih kepada kedua orang tua Nadia, Karena merasa sudah larut malam akupun izin untuk pulang.
Semenjak saat itu aku berubah menjadi orang yang lain, dari f*ckboy menjadi gentleman, demia melindungi Nadia di kemudian hari, dan hingga hari ini kami sudah menikah dan akan segera memiliki momongan dalam beberapa bulan kedepan.
www.899sportblog.blogspot.com menyediakan berbagai prediksi dan berikan seputar bola, klik link di samping ini untuk info lebih lanjut salam 899sports.
Comments
Post a Comment