Pesta yang Tak Terlupakan Prat 2


     Desahan Fanny tak henti hentinya ku dengar, kami mulai berganti gaya doggy style, ku genjot dari balakang, dengan cepat hingga desahan bercampur suara beradunya pantat montok Fanny dengan pahaku menjadi satu "Plak. Ahh. plak plak plak plak ah ah ah" kami ganti lagi gaya kam, namun spermaku tak kunjung mau keluar.

    Hingga 30 menit berlalu, akhirnya aku mulai merasakan aku sampai di ujung jalanku, ku berikan kode kepada Fanny kalau aku sudah mau keluar, Fanny hanya menganggukan kepalanya. Tiba tiba tubuhnya bergetar hingga lemas, aku rasakan carian membanjiri lubang vaginanya, ternyata Fanny keluar juga, mungkin karena sangking menikmatinya dia sampai muncrat ga karuan saat itu.

    Tak berapa lama ku susul dia, dan ku tembakan smeua spermaku di dalam Vaginanya. Fanny yang sudah tar berdaya hanya senyum menatap wajahku. Setelah tarik nafas dia menunjuk nunjuk ke arah Desy. Rupanya Fanny tau penisku masih berdiri dengan gagah, jadi dia menunjuk Desy dengan maksud aku sex lagi dengan Desy.

    Di beri lapu hijau aku dekati Desy, ku telentangkan badannya, kagetnya aku ternyata Desy sudah bangun, mungkin karena desahan Fanny yang sedari tadi tak henti henti. Desy langsung mengalungkan tangannya di leherku dan memaksa untuk muncium bibirku.

    Aku yang memang sedang terangsang, mengikuti permainannya, ku balas ciumannya, dan ku pakai tanganku untuk mengaduk aduk vaginanya. Tak lupa ku remas remas payudaranya yang tak kalah besar dari Fanny, desahannya sedikit terdengar "hmmmmhh" kurang lebih begitu yang ku dengar.

    Desy yang sudah tidak sabar menggenggam penisku dengan lembut dan meminta ku untuk membiarkannya melakukan blow job, dengan senang hati ku arahkan penisku ke mulutnya, Di kulumnya penisku seakan akan itu adalah eskrim, terdengar jelas "slurp slurp" setiap kali dia menggerakan kepalanya maju mundur.

    Setelah Desy merasa puas, dia memintaku mengarahkannya ke vaginanya yang sudah basah, ku arahkan penisku ke lubang vaginanya, dan dengan lancar masuk tanpa kendala, aku bingung dengan sensai yang aku rasakan saat itu. masuknya begitu mudah, namun vaginanya terasa seperi menyedot penisku.

    Rasa nikmat nya tidak bisa di bayangkan, karena sangking nikmatnya aku tidak bertahan lama, hanya kisaran 15 menit aku sudah keluar, namun Vagina Desy tidak mau berhenti menyedot penisku, hingga penisku tegang kembali, baru setelah 15 menit kemudian dan bermacam macam gaya kami praktekan akhirnya Desy orgasme di susul olehku yang orgasme untuk keduakalinya.

    Tanpa di sadari jam sudah menunjukan jam 8 pagi, aku yang ingat harus ke kantor baru teringat tidak memilik baju ganti untuk di gunakan. Menyadari kegelisahanku "Udah ga usah ekrja hari ini, nanti aku yang izin sama Mrgaret, lagian dia juga belum bangun" kta Desy "Oh iya, makasih ya" jawabku lega, karena memang belum tidur semalaman, dan masih berbau alkohol, di tambah lelah karena sex tanpa henti dengan Desy dan Fanny.

    Akhirnya kami tidur di ruang tamu, tanpa mengenakan apapun, hanya di tutupi sebuah selimut di badan kami. "Di bangun, Aldi ayo bangundong" tiba tiba suara yang aku kenal memanggil namaku, begitu ku buka mata, betapa kagetnya aku melihat wajah Margaret , ku cek jam ternyata sudah jam 11.

    "Waduhh maaf bu, saya ketiduran di sini" kataku sambil bersujud. "Udah ga apa, lanjut tidur aja di kamar sana, sebentar lagi ada yang datang bersih bersih soalnya, ngomong ngomong di lemari kamar aku ada baju tidur, coba pake itu dulu" kata margaret.

    Aku yang lupa tidak mengenakan apa apa, langsung buru buru menutupi penisku dengan tangan, dan menuju kamar Margaret. Sesampainya di kamar ternyata Desy dan Fanny sudah ada di sana, masih tanpa busana sehalipun, aku mencari baju tidur yang di maksudkan Margaret dan ketemu, ku kenakan baju tidur itu, dan tidur di sebesar Fanny yang masih tidak menggunakan pakaian.

    Tak berapa lama aku mendengar suara Margaret "Iya itu bersihin semua ya, jangan sampe ada sisa, barangnya di bakar aja biar ga ada yagn tau, dan aku mau tidur, jadi jangan ganggu aku di kamar ya". margaretpun masuk, dan langsung mengunci pintu kamarnya, walaupun dia tau aku di sana, dia sama sekali tidak malu dan melepaskan pakaiannya tepat di depan mataku.

    Pemandangan yang belum pernah aku liat terpampang jelas, payudara yang begitu bulat dan kencang, serta puting yang mungil dan berwarna coklat mudah itu menggantung dengan indah di tubuh Margaret, tidak lupa vaginya di cukur bersin tanpa noda yang tanpa sadar membuat penisku berdiri tegak.

    "Kenapa ga tidur? ga bisa tidur?" tanya Margaret. "Enggak, kok ibu ga malu buka baju di depan aku" tanyaku basa basi."Ngapain malu, toh semalem kamu juga sudah pegang kan?" tanyanya kepadaku. "Ma maaf bu, aku khilaf sumpah" jawabku mati kaku. "Khilaf apa doyan?" tanyanya lagi "Khilaf bu sumpah" balasku, "kalo khilaf harusnya burungmu ga berdiri gitu dong" balasnya yang menyadari penisku sudah tegang lagi.

    "Udah ayo sini mandi, nanti jam 1 kita ke kantor" ajaknya. Aku yang kesenangan hanya ikut ikut saja. Sesampainya di kamar mandi, dia menyalakan shower air hangat tak lupa mengisi bathup untuk berendam. "Sini, coba test udah pas blm" suruhnya. "Oke udah pas bu"" jawabku singkat.

    Diapun masuk ke bathup tanpa mengenakan busana, sementara aku hanya berdiri saja seperti patung. "Sini kamu masuk juga dong, ngapain di situ" ajaknya. dengan sigap aku masuk, tak lupa melepaskan baju tidur yang aku kenakan tadi, Aku masuk dan duduk tempat di belakang Margaret.

    Kami hanya berendam dan tidak mengatakakn apapun selama kurang lebih 10 menit. "Tolong usap punggungku" suara Margaret memecah suara rintik air. "Jangan terlalu formal sama saya, di luar kantor, anggap saja kamu sedang aku sedang" tambahnya. "Okay" jawabku singkat. aku mulai mengusap punggungnya yang halus itu.

    Tangan margaret yang sedari tadi ada di bagian depan tubuhnya kini mulai menunjukan bagian bagian punggungnya yang perlu untuk di usap oleh ku. Mungkin tanpa sengaja tangannya menyentuh penisku yang sedang tengan karena fikiranku yang kemana mana. Tapi tanpa aku sangka justru dia malah sengaja menggenggamnya.

    Aku yang mulai terangsang melupakan pekerjaan mengusap punggunya, dan menikmati usapan tangannya di penisku. Setelah ku yakin dia benar benar menikmati apa yang dia lakukan, mulai ku beranikan diri untuk mentuh bagian tubuhnya yang lain, mulai dari pundak, leher, hingga payudara, terakhir ku kecup lehernya dan terdengar desahan dari Margaret "Ahhh..."

    Percaya diriku naik, ku mulai dengan meremas remas payudara Margaret, ku mainkan jariku di putingnya yang mulai mengeras, ku putar ke kiri dan ku putar ke kanan. Ku balikan posisi tubuh Margaret. Kini benar benar jelas sudah bentuk payudara Margaret yang bundar.

    Kembali ku remas payudaranya, kali ini dari bagian depan, ku majukan kepalaku dengan maksud menciumnya dan ternyata di balas olehnya. Tangan Margarek yang tadinya hanya mengeelus elus, kini mulai mengocok penisku secara perlahan.

    Nikmatnya tidak bisa di ucapakan menggunakan kata kata, ku arahkan tanganku yang satunya lagi mencoba meraih vaginanya. Setelah ketemu, mulai ku usap manja, dan sedikit ku masukan jariku di lubangnya, desahannya kembali terdengar, kali ini cukup keras.

    Kumainkan vaginya beberapa saat, dan tiba tiba cairan hangat keluar dari vaginanya. Margaret yang sudah orgames, tidak mau kalah, dia meraih  penisku dan di kulumnya habis habisan, ternyata eh ternyata kulumannya sungguh mantap, dia bisa melakukan teknik deepthroad dengan mudah dengan ukuran penisku yang terbilang di atas rata rata pria indonesia ini.

    Rasa enak yang tak karuan membuat ku tak berdaya, kurang dari 15 menit aku sudah orgamse di mulut Margaret. Merasa sudah saling memusakan satu sama lain, Margaret ingin permainan yang lebih panas, dia mengajak aku berdiri, mengelap tubuhku dengan handuk, dan tubuhnya juga.

    Kembali ke kamar dia langsung membaringkan diriku di atas kasur yang sudah sempit itu, dengan sedikit paksaan dia menggunakan posisi WOT dan tepat berjongkok di atas penisku yang sudah tegang, dengan 1 hentakan bless, masuk sudah  penisku ke dalam lubang vaginanya.

   Gaya demi gaya, desahan demi desahan, 30 menit berlalu, aku sudah di ujung kemampuanku, dan crot ku keluarkan spermaku di dalam vagina Margaret, sadar Margaret belum sampai puncak di paksakan genjot lagi dan lagi vaginanya. hingga beberapa saat kemudian tubuhnya menggeliat hebat, tanda dia sudah keluar.

    Permainan kami selesaikan karena ternyata desahannya menggangu Desy dan Fanny yang sedang tidur. Aku dan margaret memutuskan untuk tidak kerja hari itu, dan Margaret sudah memberikan aku izin cuti sakit pada hari itu. di sisa hari itu aku kembali bercinta dengan mereka ber 3, penisku di servis habis habisan tanpa henti.

    Akhir cerita aku izin pamit dan pulang ke rumah, 2 teman margaret yang lain baru saja bangun, dan meminta ku untuk tidak pulang karena mereka juga ingin bermain dengan ku hari itu, hanya saja fisiku sudah tidak kuat dan aku meminta maaf dan melanjutkan perjalanan pulang.

    Hingga kini aku masih sering di hubungi oleh mereka untuk melakukan pesta pesta itu lagi.


Cerita ini sudah di samarkan, baik nama, tempat, dan juga tanggal kejadian, mohon maaf bila da kesamaan. salam 899sportblog

Comments

Popular Posts